Kamis, 08 April 2010

chapter 3 ( 29 maret 2009)

butiran air masih membasi wajah mereka, tawa renyah mengiri langkah mereka masuk kedalam tempat dari segala impian mereka,
"woii, lama banget km". hentak tries.
"hahah, sorry, td masih belanja ini, nanti malam kita pesta. sahut sofyan.
dentuman petir mengoyak kehampaan hati tris,
memoar akan sesosok wanita,
sepasang dua bola mata yang menerawang mengikuti langkahnya kedalam ruang lembab kamarnya.
pandangan akan wanita itu,
si azizah
entah bidadari apa yang membisikinya,
cinta itu seketika remuk,lebam, entah kata apa yang tepat mengungkapkannya,
"MAAF TRIES, AQ G NYURUH KAMU BUAT NUNGGU KAMU, AKU JUGA GAK NYURUH KAMU BUAT PERGI, HAHAH, MUNGKIN SEKARANG AKU BILANG GAK, TAPU SETAHUN LAGI GAK ADA YANG TAHU"
kata itulah yang yang tetap di pandang tiada hendi di handphonenya,
sepotong sms yang mengoyak hati, meluluhkan impian dia,
namun satu hal yang pasti,
impian, mimpi, mungkin tertunda, namun cinta akan tiba ketika dia datang,
prinsip itulah yg tris pegang,
dia hanya terpaku di kamar ,
otaknya bisa menerima kenyataan pahit itu,
namun tidak dengan hatinya, tidak dengan perasaannya.
berkecambuk,
sepintas dia ingin tahu sejauh mana dia bertahan,
nmun tidak dengn prinsipnya,
prinsip itu gugur tertelan kekecewaan mendalam.
sebungkus rokok berabjad A dia habiskan,
prinsip yang dia pegang sedari dulu luntur dalam beberapa menit,
hirupan pertama asap masuk perlahan ,
mulut, tenggorokan, dan paru-paru,
namun dia tidak menghiraukannya,
menyatu dalam tubuhnya,
dan semenjak itu,
dia memiliki seorang teman baru,
sigaret,
kalut, kacau, tenggelam dalam hinaan cinta.
dia jatuh cinta di saat pertama memandang, dan jatuh hati di saat pandangan pertama pula

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © wanita itu , ,
Blogger Theme by BloggerThemes | Theme designed by Jakothan Sponsored by Internet Entrepreneur